KECAMATAN WONOASIH – Bambu bukanlah jenis tumbuhan yang asing bagi masyarakat. Tak terkecuali warga di Kecamatan Wonoasih, Kota Probolinggo. Mereka terbiasa menggunakan bambu untuk berbagai kebutuhan seperti bahan bangunan, tiang, dinding, atap dan sebagainya. Melihat potensi ini,
KECAMATAN WONOASIH – Bambu bukanlah jenis tumbuhan yang asing bagi
masyarakat. Tak terkecuali warga di Kecamatan Wonoasih, Kota
Probolinggo. Mereka terbiasa menggunakan bambu untuk berbagai kebutuhan
seperti bahan bangunan, tiang, dinding, atap dan sebagainya. Melihat
potensi ini, maka Kecamatan Wonoasih bekerja sama dengan Komunitas
Noasih Kreatif dan Mandiri (KNKM) menggelar lomba kreasi bambu bagi
warga Kecamatan Wonoasih.
Lomba kreasi bambu ini diikuti sekitar 12
peserta yang telah mengirimkan video pemaparan hasil kerajinan bambu dan
telah terjaring 6 nominasi terbaik. Dari 6 nominasi tersebut, terpilih 3
terbaik pemenang yang diumumkan pada Rabu (29/12), di pendapa Kecamatan
Wonoasih.
Juara 1 diraih M. Rizal Awidad, Kelurahan Wonoasih dengan
hasil karya berupa perahu. Juara kedua Eni Yuliastutik, Kelurahan Sumber
Taman dengan hasil karya tas bambu, dan juara ketiga Choirul Anwar
warga Kelurahan Jrebeng Kidul berupa cermin bambu. Masing-masing
pemenang memperoleh hadiah uang sebesar Rp 250 ribu hingga Rp 750 ribu.
Ketua
Dekranasda Kota Probolinggo, Aminah Hadi Zainal Abidin menyambut baik
dan mengapresiasi lomba kreasi bambu ini. Aminah tidak meragukan kiprah
dan kreativitas yang dimiliki warga Kecamatan Wonoasih. Di tahun 2020
lalu muncul inovasi batik berungan dan di tahun ini kembali dengan
inovasi berupa hasil kreasi bambu.
Aminah mendukung sepenuhnya usaha
di dalam peningkatan sumber daya manusia di lingkungan Kecamatan
Wonoasih melalui kegiatan-kegiatan yang inovatif, serta mampu memberikan
produktivitas massal sehingga manfaatnya dapat dirasakan secara
langsung oleh masyarakat.
“Untuk itu saya ucapkan selamat atas
kinerja yang luar biasa ini. Harapan saya melalui penyelenggaraan
kegiatan seperti ini produk-produk IKM maupun industri kecil menengah di
Kecamatan Wonoasih akan dikenal dan diminati para konsumen secara lebih
luas. Sehingga peluang pasarnya semakin terbuka baik lokal, nasional
maupun internasional,” tuturnya.
Ke depan Aminah menginginkan warga
maupun para pengrajin bambu di Kecamatan Wonoasih tetap berkreasi dan
terus melakukan inovasi kekinian dengan tidak meninggalkan kearifan
budaya lokal. “Melalui lomba-lomba seperti ini mampu mengasah
bakat-bakat terpendam sehingga menghasilkan kreasi bambu yang unik,
memiliki nilai jual dan membantu perekonomian masyarakat. Semoga kreasi
ini mampu menjadi ikon bagi Kecamatan Wonoasih dan produk unggulan Kota
Probolinggo,” bebernya.
Tim penilai dalam lomba kreasi bambu ini
terdiri dari Ketua Dekranasda, Kepala DKUPP Fitriawati dan Kepala
Dispopar Budi Krisyanto. Salah satu juri, Kepala DKUPP mengatakan
kriteria penilaian menitik beratkan pada kreativitas, inovasi, biaya
produksi dan dampak sosial-ekonomi.
“Dari hasil lomba ini akan
menjadi cikal bakal sebagai produk unggulan daerah. Ke depan kami akan
terus menggali potensi masyarakat sehingga akan muncul hasil kreativitas
baru dan akan menjadi ikon Kota Probolinggo,” terangnya.
Sementara
itu, Camat Wonoasih Deus Nawandi yang ditemui usai acara menjelaskan
potensi bambu jika diolah dengan kreativitas maka akan menghasilkan
inovasi yang luar biasa. Inovasi ini sekaligus menjadi peluang yang
bernilai ekonomi dan membuka pasar bagi masyarakat Wonoasih dan Kota
Probolinggo.
“Saya berharap masyarakat Wonoasih semakin berkreasi
dan membuka peluang potensi-potensi souvenir yang bisa diberikan
terutama ketika wisatawan datang ke kota ini. Bahkan beberapa hasil
kreasi warga kami sering mengikuti pameran-pameran dan ada yang sudah
masuk di gerai dekranasda Kota Probolinggo,”