WONOASIH – Wali Kota Probolinggo Habib Hadi Zainal Abidin merampungkan pendistribusian bantuan Baznas untuk 6223 warga di 29 kelurahan se-Kota Probolinggo. Enam kelurahan di Kecamatan Wonoasih mengakhiri roadshow yang berlangsung selama lima hari di bulan Ramadan ini.
WONOASIH – Wali Kota Probolinggo Habib Hadi Zainal Abidin merampungkan
pendistribusian bantuan Baznas untuk 6223 warga di 29 kelurahan se-Kota
Probolinggo. Enam kelurahan di Kecamatan Wonoasih mengakhiri roadshow
yang berlangsung selama lima hari di bulan Ramadan ini.
Kamis (6/5),
pendistribusian dengan sasaran kaum dhuafa, anak yatim dan abang becak
dimulai di Kelurahan Sumbertaman, berurutan ke Kelurahan Wonoasih,
Kelurahan Jrebeng Kidul, Kelurahan Pakistaji, Kelurahan Kedung Galeng
dan Kelurahan Kedung Asem.
“Alhamdulillah kegiatan terakhir di lima
kecamatan, selesai di Kecamatan Wonoasih. Kami sudah menyalurkan
bantuan dengan sasaran yang sama tetapi jumlahnya yang berbeda sesuai
data kelurahan. Mudah-mudahan bantuan ini dapat mengurangi beban
mereka,” ujar Wali Kota Probolinggo.
Tidak ingin Indonesia mengalami
lonjakan Covid seperti negara tetangga, wali kota pun meminta warganya
khususnya di Kota Probolinggo untuk disiplin protokol kesehatan (prokes)
seperti menggunakan masker dan tidak mudik lebaran.
“Jadilah warga
yang baik. Imbauan pemerintah itu yang terbaik untuk semua warganya.
Sebuah negara bisa bebas korona karena warganya disiplin. Korona ini
bisa berakhir kalau kompak,” seru Walikota Probolinggo ketika bertatap
muka dengan masyarakat.
Menurut Habib Hadi, Pemerintah dan tiga
pilar tidak pernah lelah untuk mengingatkan masyarakat tertib prokes.
“Mudah-mudahan kita semua terhindar dari Covid 19, yang saat ini sedang
sakit lekas sembuh. Mudah-mudahan virus korona di wilayah Kota
Probolinggo segera hilang,” harap wali kota, yang ingin masyarakatnya
ikut memberikan pemahaman disiplin prokes di lingkungan masing-masing.
Ketua
Baznas Kota Probolinggo Agus Saifudin mengungkapkan, pendistribusian
melalui Baznas sangat cepat dan tidak berbasis per wilayah. Artinya, di
kawasan tertentu banyak donatur bukan berarti pendistribusian hanya di
kawasan itu-itu saja tetapi mencakup seluruh wilayah Kota Probolinggo.
Agar
bantuan yang diberikan kepada masyarakat tidak dobel counting
(penghitungan), Baznas menggandeng pemerintah sehingga pendataan
berbasis NIK (Nomer Induk Kependudukan). Selain itu pendistribusiannya
diketahui oleh masyarakat dan terkontrol. “Inilah yang diharapkan oleh
muzakki, bantuan tersampaikan sesuai dengan regulasi yang berlaku di
Baznas,”