Wujud Nyata Lawan Stunting, Pemkot Sosialisasikan Pencegahan di Kelurahan Kedungasem

Pembinaan LKK Kel. Kedungasem

Dok. Pembinaan LKK Kedungasem

KEL. KEDUNGASEM—Pemerintah Kota Probolinggo terus menunjukkan komitmennya dalam memerangi kasus stunting di wilayahnya. Salah satu langkah nyata diwujudkan melalui kegiatan Sosialisasi Pencegahan dan Penurunan Stunting yang diselenggarakan oleh Pokmas Parcajeh Kelurahan Kedungasem pada hari ini, Rabu (28/5) di Ombass Café and Resto. Acara ini dibuka langsung oleh Wali Kota Probolinggo, dr. H. Aminuddin dan dihadiri oleh puluhan peserta yang terdiri dari ibu-ibu dengan balita, kader PKK, dan kader Posyandu se-Kelurahan Kedungasem.

Dalam sambutannya, dr. Aminuddin menyampaikan pentingnya pemahaman menyeluruh mengenai stunting, yang bukan hanya berkaitan dengan gizi buruk, tetapi juga memiliki dampak jangka panjang terhadap perkembangan fisik, kecerdasan, kesehatan mental, dan kualitas hidup anak.

“Stunting adalah kondisi yang bisa dimulai sejak bayi masih dalam kandungan, ketika asupan gizi tidak mencukupi. Ini bisa disebabkan banyak faktor, mulai dari kondisi kesehatan ibu, hingga ketidaksiapan keluarga dalam mendukung masa kehamilan,” ujarnya di hadapan para kader dan warga yang hadir, termasuk para ibu dan anak-anak.

Wali kota juga menekankan pentingnya peran keluarga, terutama para suami dalam mendukung ibu hamil. Ia menyampaikan secara ringan namun bermakna bahwa dukungan emosional dan praktis, seperti menyuapi makanan kepada istri yang sedang hamil, bisa sangat membantu menjaga asupan nutrisi ibu dan janin.

Selain edukasi, Pemkot Probolinggo juga tengah mengembangkan inovasi digital melalui aplikasi Siskia (Sistem Informasi Stunting dan Kesehatan Ibu Anak), yang memungkinkan para kader Posyandu untuk berkonsultasi langsung dengan dokter spesialis via video call. Aplikasi ini ditargetkan akan tersedia di setiap Posyandu yang akan dilengkapi perangkat android untuk memantau kondisi balita dan ibu hamil secara real time.

“Anak bisa ketika di pagi hari sehat, tetapi siangnya mengalami diare, sore sudah stunting itu. Maka deteksi dini dan penanganan cepat sangat krusial,” tegas Wali Kota dr. Aminuddin.

Dalam kesempatan itu, ia juga mengajak seluruh pihak, khususnya para ibu sebagai figur sentral dalam tumbuh kembang anak, untuk terus meningkatkan kesadaran dan kepedulian terhadap kesehatan keluarga.

“Surga memang di bawah telapak kaki ibu. Maka ibu harus dijaga, diperhatikan, dan diberdayakan,” tambahnya.

Acara berlangsung dengan antusiasme tinggi dari warga Kedungasem. Para kader, ibu-ibu, dan tokoh masyarakat menunjukkan semangat luar biasa untuk bersama-sama mewujudkan generasi Kota Probolinggo yang sehat, cerdas, dan unggul menuju Indonesia Emas 2045.

Dalam laporannya, Lurah Kedungasem, Yudo Pratomo, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari hasil Musrenbang Kelurahan Kedungasem Tahun 2024 serta didasarkan pada Dokumen Pelaksanaan Anggaran Kelurahan Tahun 2025.

“Tujuan dari pelaksanaan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan peserta tentang stunting, penyebab serta gejalanya. Selain itu, peserta juga dibekali pengetahuan mengenai risiko tinggi pada kehamilan dan pengendalian tanda-tanda kelahiran,” jelasnya.

Kegiatan ini merupakan bagian dari langkah konkret pemerintah dalam menciptakan generasi yang sehat dan cerdas. Dengan semangat kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat, Kelurahan Kedungasem bertekad untuk menekan angka stunting dan mewujudkan kualitas hidup anak-anak yang lebih baik di masa depan.

LINK TERKAIT